Kamis, 31 Mei 2012

Dalil - dalil shahih salah satu do'a yang mustajab


ஜ۞ஜ DO’A BUAT SAUDARA YANG TAK MENGETAHUINYA ஜ۞ஜ 

SEBUAH DO'A MUSTAJAB
Salah satu do’a mustajab yang mungkin sering dilupakan atau mungkin banyak orang yang belum mengetahuinya yaitu do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya.

Berikut kami sampaikan beberapa hadits yang shahih yang dibawakan oleh Bukhari dalam kitabnya Adabul Mufrod. Imam Bukhari menyampaikan hal ini dalam kitabnya tersebut: 



Bab 278- "Do’a Seseorang kepada Saudaranya di Saat Saudaranya Tidak Mengetahuinya". . 

# HADITS PERTAMA :
Dari Abu Bakar Ash Shidiq radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Sesungguhnya do’a seseorang kepada saudaranya karena Allah adalah do’a yang mustajab (terkabulkan).“ (Shohih secara sanad)

# HADITS KEDUA :
Dari Shofwan bin ‘Abdillah bin Shofwan –istrinya adalah Ad Darda’ binti Abid Darda’-, beliau mengatakan, 

“Aku tiba di negeri Syam. Kemudian saya bertemu dengan Ummud Darda’ (ibu mertua Shofwan, pen) di rumah. Namun, saya tidak bertemu dengan Abud Darda’ (bapak mertua Shofwan, pen). Ummu Darda’ berkata, “Apakah engkau ingin berhaji tahun ini?” Aku (Shofwan) berkata, “Iya.”

Ummu Darda’ pun mengatakan, “Kalau begitu do’akanlah kebaikan padaku karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”

Shofwan pun mengatakan, “Aku pun bertemu Abu Darda’ di pasar, lalu Abu Darda’ mengatakan sebagaimana istrinya tadi. Abu Darda’ mengatakan bahwa dia menukilnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Shohih) Lihat Ash Shohihah (1399): [Muslim: 48-Kitab Adz Dzikr wad Du’aa’, hal. 88] 

# HADITS KETIGA :
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, beliau berkata bahwa seseorang mengatakan, “Ya Allah ampunilah aku dan Muhammad saja!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Sungguh engkau telah menyempitkan do’amu tadi dari do’a kepada orang banyak.” 

(Shohih) Lihat Al Irwa’ (171): [Bukhari: 78-Kitab Al Adab, 27-Bab kasih sayang terhadap sesama manusia dan terhadap hewan ternak, dari Abu Hurairah]
*****
PELAJARAN DARI HADITS-HADITS DI ATAS



Pertama: Islam sangat mendorong umatnya agar dapat mengikat hubungan antara saudaranya sesama muslim dalam berbagai keadaan dan di setiap saat. 

Kedua: Do’a seorang muslim kepada saudaranya karena Allah di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang sangat utama dan do’a yang akan segera terijabahi (mustajab). Orang yang mendo’akan saudaranya tersebut akan mendapatkan semisal yang didapatkan oleh saudaranya. 

Ketiga: Ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’a seorang muslim kepada suadaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya. 

Keempat: Malaikat tidaklah mengaminkan do’a selain do’a dalam kebaikan. 

Kelima: Sebagaimana terdapat dalam hadits ketiga di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingkari Arab Badui di mana dia membatasi rahmat Allah yang luas meliputi segala makhluk-Nya, lalu dibatasi hanya pada dirinya dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam saja. 

Itulah beberapa pelajaran berharga dari hadits di atas. Jangan melupakan saudaramu di setiap engkau bermunajat dan memanjatkan do’a kepada Allah Ta'ala, apalagi orang-orang yang telah memberikan kebaikan padamu terutama dalam masalah agama dan akhiratmu. Selalu ingatlah mereka dalam do’a-do’amu. 

Semoga Allah selalu menambahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat.

Wallahua’lam bishawab…

Jumat, 25 Mei 2012

kumpulan hadist 2

           
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang kehidupannya seperti orang-orang Badui(bukan madani), dia mengisolasi dirinya. Barangsiapa yang kehidupannya dari berburu, dia tergolong orang yang lalai.” (HR Abu Dawud dan Ahmad)  
Jibril senatiasa berwasiat kepadaku agar aku melakukan sholat berjamaah sampai aku mengira Alloh tidak akan menerima sholat kecuali dengan berjamaah. ( HR. Bukhari ,Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah ) 
“Barangsiapa yang memegang kuasa tentang sesuatu urusan kaum muslimin, lalu dia memberikan suatu tugas kepada seseorang, sedangkan dia mengetahui bahwa ada orang yang lebih baik daripada orang itu, dia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan kaum muslimin.” (Hadis Riwayat Al-Hakim)
“Manusia itu mengikut agama kawannya. Maka hendaklah diperhatikan siapa yang hendak dijadikan sebagai kawannya.” (HR Tirmidzi)
Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang paling aku benci dan yang paling jauh majelisnya dari aku pada hari kiamat adalah orang yang banyak omong, yang membuat dan bicara seenaknya, serta yang menyombongkan diri (angkuh).” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Nuaim)
Rasulullah saw. bersabda, “Pukullah anak-anakmu karena meninggalkan shalat pada usia sepuluh tahun dan pisahkan tempat tidur mereka (lelaki dan perempuan) pada usia sembilan tahun, dan kawinkanlah pada usia tujuh belas tahun jika memungkinkan.” (HR Ibnus-Sunni dalam Awwalul Yaumi wal-Lail)
Rasulullah saw. bersabda, ” Satu hukum Allah yang benar-benar diterapkan di muka bumi adalah lebih baik bagi penduduk bumi dari pada mereka diberi hujan selama empat puluh pagi.” (HR Ibnu Majah, Ahmad, an-Nasa)
Rasulullah saw bersabda, Tali temali Islam akan terlepas (putus), orang-orang akan berpegangan kepada tali berikutnya. Tali yang pertama kali lepas (putus) adalah hukum (syariah) dan yang terakhir adalah sholat.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, al-Haakim)
Rasulullah saw bersabda, “Waspadalah terhadap perbuatan kezaliman karena kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat. Jauhilah kekikiran karena kekikiran telah membinasakan orang-orang sebelum kamu, mengantarkan mereka kepada pertumpahan darah di antara mereka dan menghalalkan segala cara.” (HR Muslim dari Jabir bin Abdullah r.a)
“Rasulullah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga, lalu beliau menjawab, ‘Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik.’ Beliau juga ditanya tentang perkara yang paling banyak mengantarkan orang masuk ke neraka, beliau menjawab, ‘Mulut dan kemaluan.’” (HR Tirmidzi)
“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)